Paduarsana

Berbagi Tentang Semua Hal

Pura Mangening, Tampak Siring


Pura Mangening. Sumber Gambar: Wisata Dewata

Pura atau Parahyangan Mangening terletak di Br. Saraseda, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, 15 KM dari kota Gianyar dan 37 KM dari kota Denpasar. Pura ini terletak tidak jauh di sebelah utara lingkungan Pura Gunung Kawi Tampaksiring. Untuk menuju ke pura ini, kita melalui jalan setapak menuju lingkungan Pura Gunung Kawi ditepi sungai Pakerisan.

Mangening berasal dari kata mahening atau maha hening, keheningan sempurna. Parahyangan ini dibangun secara bertahap oleh raja-raja Bali dan selesai di sekitar abad ke-10 M, sebagai tempat bagi raja dan keluarga untuk melakukan upaya spiritual merealisasi bathin yang maha hening dan sebagai tempat “pembersihan akhir” sebelum moksha.

Bila kita ber-tirtayatra ke parahyangan ini, dari areal parkir kita akan menuruni terlebih dahulu sederet anak tangga untuk tiba di pelataran parahyangan. Dari areal pelataran parahyangan kita bisa melihat, di sebelah kanan tedapat beberapa pancoran mata air suci. Pancoran ini hanya boleh untuk nunas tirta saja, tidak boleh untuk melukat atau lainnya.

Di arah depan terdapat rangkaian mata air yang keluar dari tebing dan sela-sela akar pohon, kolam-kolam jernih serta sederet tangga menurun menuju kolam peleburan Telaga Waja. Di areal Parahyangan Mangening terdapat 11 [sebelas] kelebutan atau mata air suci dan semuanya bermuara di kolam peleburan Telaga Waja. Kolam suci ini adalah tempat melukat yang sangat utama, yang berguna untuk memutuskan keterikatan duniawi menuju perjalanan spiritual yang tinggi.

Di sebelah kiri terdapat mandala kecil yang ditembok, disana terdapat pohon beringin besar dan mata air suci yang tidak boleh diambil sendiri, harus melalui jro mangku. Di sebelah kiri terdapat mandala utama parahyangan, yang letaknya yang berada tinggi di atas pelataran, sehingga kita harus menaiki serangkaian anak tangga lagi untuk menuju kesana.

Pelinggih utama di Parahyangan Mangening adalah candi kuno khas abad ke 10-M yang sering disebut sebagai Palinggih Prasada atau sering juga disebut Meru Prasada. Yang berstana di parahyangan ini adalah Ida Btara Hyang Nirmala Suci. Di parahyangan ini juga terdapat peninggalan kuno Lingga – Yoni, sehingga parahyangan ini identik dengan tempat pemujaan Dewa Shiva.

Kalau hendak melakukan tirtayatra ke Parahyangan Mangening, mandi dan melukat dahulu di kolam peleburan Telaga Waja. Lalu lanjutkan dengan sembahyang di utama mandala pura [di Palinggih Prasada]. Kalau hendak melakukan japa mantra atau meditasi, disini tempat yang mautama. Meditasi disini mudah sekali untuk memasuki keheningan.
Odalan atau Pujawali di Parahyangan Mangening jatuh pada hari Saniscara Pon Wuku Sinta.

 

 

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: