Paduarsana

Berbagi Tentang Semua Hal

Puasa Dalam Agama Hindu


Image by: PHDI

Puasa berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Upa dan Wasa, di mana Upa artinya dekat atau mendekat , dan Wasa artinya Tuhan atau Yang Maha Kuasa. Upawasa atau puasa artinya mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Puasa menurut Hindu adalah tidak sekedar menahan haus dan lapar, tidak untuk merasakan bagaimana menjadi orang miskin dan serba kekurangan, dan tidak untuk menghapus dosa dengan janji surga. Puasa menurut Hindu adalah untuk mengendalikan napsu Indria, mengendalikan keinginan. Indria haruslah berada dibawah kesempurnaan pikiran, dan pikiran berada dibawah kesadaran budhi. Jika indria kita terkendali, pikiran kita terkendali maka kita akan dekat dengan kesucian, dekat dengan Tuhan !

Jenis-jenis puasa dalam agama Hindu:
Puasa (Upawasa) yang wajib (diharuskan)

  • Siwaratri jatuh setiap panglong ping 14 Tilem kapitu atau Prawaning Tilem Kapitu, yaitu sehari sebelum tilem. Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulai sejak matahari terbit sampai dengan matahari terbenam.
  • Nyepi jatuh pada penanggal ping pisan sasih kedasa (lihat kalender ketika libur nasional). Puasa total tidak makan dan minum apapun dimulai ketika fajar hari itu sampai fajar keesokan harinya (ngembak gni).
  • Purnama dan tilem, puasa tidak makan atau minum apapun dimulai sejak fajar hari itu hingga fajar keesokan harinya.
  • Puasa untuk menebus dosa dinamakan dalam Veda Smrti untuk Kaliyuga: Parasara Dharmasastra, sebagai “Tapta krcchra vratam” adalah puasa selama tiga hari dengan tingkatan puasa: minum air hangat saja, susu hangat saja, mentega murni saja tanpa makan dan minum sama sekali.

Pilihan ditentukan oleh jenis dosa yang dilakukan: membunuh binatang, membunuh/ mencederai sapi, hubungan kelamin terlarang (zina), makan makanan terlarang, membunuh manusia, dll.

Puasa yang tidak wajib
adalah puasa yang dilaksanakan di luar ketentuan di atas, misalnya pada hari-hari suci: odalan, anggara kasih, dan buda kliwon. Puasa ini diserahkan pada kebijakan masing-masing, apakah mau siang hari saja atau satu hari penuh. Ingat bahwa pergantian hari menurut Hindu adalah sejak fajar sampai fajar besoknya; bukan jam 00 atau jam 12 tengah malam.

Puasa berkaitan dengan upacara tertentu
misalnya setelah mawinten atau mediksa, puasa selama tiga hari hanya dengan makan nasi kepel dan air kelungah nyuhgading.

Puasa berkaitan dengan hal-hal tertentu
sedang bersamadhi, meditasi, sedang memohon petunjuk kepada Hyang Widhi, setiap saat (tidak berhubungan dengan hari rerainan) dan jenis puasa tentukan sendiri apakah total (tidak makan dan minum sama sekali) selama 1 hari 1 malam atau seberapa mampunya.

Memulai puasa dengan upacara sederhana yaitu menghaturkan canangsari kalau bisa dengan banten pejati memohon pesaksi serta kekuatan dari Hyang Widhi. Mengakhiri puasa dengan sembahyang juga banten yang sama. Makanan sehat yang digunakan sebelum dan setelah puasa terdiri dari unsur-unsur: beras (nasi) dengan sayur tanpa bumbu keras, buah-buahan, susu, madu dan mentega.
Makanan yang dianjurkan dan dilarang bagi umat Hindu ada dalam Manawa Dharmasastra buku ke V.
Silahkan lihat dan pelajari, usahakan menepati apa yang ditulis di sana. Wanita yang sedang haid ada dalam keadaan cuntaka, jadi tidak boleh berpuasa. Tidak ada perbedaan puasa antara laki dan perempuan.

Artikel lain :

  1. Puasa dalam Agama Hindu
  2. Tujuan Puasa Dalam Hindu
  3. Apakah Hindu Mengenal Puasa?
  4. Manfaat dan Tata Cara Puasa

20 responses to “Puasa Dalam Agama Hindu

  1. I Putu Sumahendra March 28, 2014 at 11:45 am

    Om Swastiastu
    Suksma….
    apa wenten doa sane anggo sebelum puasa hari raya Nyepi?
    lamen ade apa nike doane…
    suksme ……

    Like

  2. akriko April 9, 2014 at 5:35 am

    Bersyukur saya sudah bisa menjalankan puasa penuh selama 24 jam, meskipun hanya pada saat nyepi saja, nyepi kali ini adalah puasa yang kedua, semoga nyepi yang akan datang masih bisa melakukannya.

    Like

  3. komang ad March 21, 2015 at 8:44 am

    dalam catur brata penyepian tdk di sebutkan adanya puasa makan dan minum yg wajib dilakukan..yg wajib si lakukan adalah “Catur Brata” Penyepian yang
    terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak
    menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya
    (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan
    amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Serta
    bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga ,
    dan semadhi . di uraian paduarsana di sebutkan puasa yang wajib salah satunya tdk makan dan minum seharian itu adalah tdk makan dan minum full seharian…puasa tdk makan dan minum seharian itu mengacu dr mana?

    Like

    • gusti June 22, 2015 at 7:45 pm

      om,swastyatu.
      salam buat bli komang.
      maaf sebelumnya buat bli komang jika pemahaman saya salah.
      untuk puasa disaat nyepi saya belum tau ayat weda mengacu bab berapa & ayat berapa.
      tapi untuk berpuasa disaat nyepi,catur berata penyepian sudah jelas arah umat menjalankan catur berata penyepian seperti apa.
      faktor linkungan dan manusianya juga melaksanakan catur berata penyepian.
      manusia makan berati mulut telah bekerja untuk menguyah makanan.
      hal yang kecil seperti itu saja sudah melanggar salah satu aturan catur brata penyepian.
      jika dilihat dari konsep catur brata penyepian.
      sekian dan terima kasih.
      om, shanti,shanti,shanti om….

      Like

    • ni nyoman widiantari January 15, 2018 at 4:44 pm

      dalam catur Brata penyepian dikatakan Amati Agni (kita gak bisa masak tanpa api karna gak boleh menyalahkan api), Amati karya (tidak bileh bekerja krna memasak adalah bagian dari kerja), amati lelanguan (tidak boleh bersenang-senang dan makan adalah salah satu kegiatan yang menyenagkan apalagi kalau memakan makanan yang enak menurutnya maka akan menimbulkan nafsu terhadap makanan itu. itu alasan kenapa pada hari raya nyepi kita berpuasa (alasan menurut nalar pribadi, suksme)

      Like

  4. Pingback: 2 | gudang fadhl

  5. yan March 9, 2016 at 7:22 am

    om swasty astu
    apakah batal jika saat puasa nyepi menelan ludah
    om santi santi santi om

    Like

    • admin March 11, 2016 at 1:07 am

      Om Swastyastu, terima kasih telah berkunjung ke paduarsana.com, saya belum temukan sumber yang menyatakan menelan ludah bisa membatalkan puasa.
      Om Santhi, santhi, santhi Om

      Like

  6. Ni Nyoman Suadi May 2, 2016 at 7:04 am

    adakah puasa yang dilakukan setiap hari senin selama 16x berturut- turut tanpa terputus? apa maknanya, minta sumber yang menyatakan mengenai hal tersebu.

    Like

  7. Pingback: PUASA DALAM AJARAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN HINGGA KEDOKTERAN MODERN – syaiflash.com

  8. Putu intan July 24, 2017 at 2:27 pm

    Dalam hindu apakah bisa memulai puasa dari matahari terbit hingga matari terbenam? Suksma

    Like

  9. Md pujawan September 14, 2017 at 12:35 pm

    Puasa yg benar pada siwalatri tidak makan & minum 24 jam apa siang saja malam boleh makn nsi putih & air putih ?

    Like

  10. Pingback: Manfaat dan Tata Cara Puasa | Paduarsana

  11. Pingback: Apakah Hindu Mengenal Puasa? | Paduarsana

  12. Pingback: SELAMAT BERPUASA (1439H/2018M) – ariefhacks

  13. Putu arya March 6, 2019 at 11:12 pm

    Suksme bli ilmu nya..

    Like

  14. Pingback: Puasa Dalam Hindu - Agung's Blog of Everything

  15. Komang sudiarta March 21, 2020 at 10:29 pm

    Apakah saat puasa kita boleh menelan ludah?

    Like

    • admin March 27, 2020 at 10:59 am

      Om Swasty Astu, Menelan ludah saat puasa admin tidak menemukan adanya larangan. selama dilakukan dalam batas sewajarnya tentu boleh.
      Semoga bermanfaat. Om santih, santih, santih Om

      Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.