Paduarsana

Berbagi Tentang Semua Hal

Monthly Archives: March 2018

Banten Tumpek Landep


Seperti halnya Rahina Tumpek Kandang dan Tumpek Wariga atau Tumpek Bubuh, Tumpek Landep dirayakan setiap 210 hari sekali atau 6 bulan sekali. Rahinan Tumpek Landep jatuh setiap rahina Saniscara (hari Sabtu) Wuku Landep secara perhitungan kalender Bali. Secara harfiah Tumpek berasal dari kata “METU” yang artinya bertemu dan kata “MPEK” yang artinya akhir, jadi rahina Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran PANCA WARA dan SAPTA WARA, dimana PANCA WARA diakhiri oleh Kliwon dan SAPTA WARA diakhiri oleh Saniscara(hari Sabtu). LANDEP berarti TAJAM atau RUNCING, itulah mengapa TUMPEK LANDEP identik dengan Upacara terhadap benda-benda pusaka yang bersifat tajam seperti keris, tombak dll.

Flickriver

Hari raya TUMPEK LANDEP merupakan rangkaian hari raya Saraswati. Pada hari TUMPEK LANDEP umat Hindu melakukan upacara terhadap semua peralatan rumah yang terbuat dari logam dan tajam seperti pisau, parang, sabit, cangkul dan peralatan pertanian yang lain. Umat Hindu melakukan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati atas anugerah ketajaman tidak saja pada peralatan-peralatan yang dimiliki namun juga ketajaman berpikir dan kecerdasan kita.

Bebantenan Tumpek landek terdiri dari beberapa sorohan yang mungkin harus disesuaikan sesuai desa, kala patra setempat. Berikut adalah banten tumpek landep:

Sesayut Jayeng Perang
Kulit sesayut dari daunan dong, tumpeng putih memuncuk barak 2 buah. Tumpeng selem memuncuk putih 1 buah. Medasar beras triwarna (injin, baas barak, baas biasa). Be ati bungkulan, yeh asibuh, muncuk dadap 11, tulung urip apasang (2), kewangen 3 (tiga) sekar pucuk bang tirta asuhun keris mewadah sibuh.

Sesayut Kesuma Yuda
Beras mepisela padma medasar beras barak, kulit sesayut busung nyuh gading, penyeneng nagasari, nyuh gading ring tengah pinaka agung, tindakan sekar mancawarna, bawang putih padang kasna, prayascita dikelilingi antuk tumpeng pancawarna metanceb pucuk bang lima katih. Getih megoreng atakir, ati dan batukan (betukan ayam) megoreng pada metakir tirta pasupati, tirta betara, tirta sulinggih sesari 76.500 kepeng, tetebusan benang hitam.

Sesayut Pasupati
Tumpeng barak amusti, kulit tebasan antuk don andong 1 ring ajeng tumpange daksina, ring bilang samping tumpenge kulit peras medaging tumpeng barak dua, soda ajengan penek barak 2, tipat kelan, tipat tampulan asiki, sampeyan nagasari penyeneng peras canang antuk don andong. Maulam ayam biing (barak) jeroan megoreng wadah taku, takir keruh meserana kacang saur. matah apalet anggen ring segehan pasupati.

Segehan Agung Pasupati
Peras barak sodan barak (sampeyan canang don andong). Daksina tampi serobong, ketipat kelan, nasi kepelan 9 kepel metatakan don andong medaging ulam jeroan matah 9 takir raung ring sowang-sowang. Asep 9 katih, nasi wong-wongan barak 5, api takep 5.

Sesayut Guru
Kulit sesayut beras akulak metatah kain putih tampelan tetebu jinah 11 kepeng. Tumpeng guru, tulung 2, kewangen 1, peras alit, pesucian, pembersihan, penyeneng, sampeyan nagasari, meulam ayam putih mulus.

Banten lain
ayaban, suci, byakawon +prayascita (anggen mereresik). Yening membanten ring mobil, genahang jayeng perang atanding.

Artikel ini diolah dari berbagai sumber.

Jasa Penarikan Kabel FO, LAN, TELP dan CCTV di Bali


Image by: DTU Bali project

Infrastruktur jaringan komputer merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis sebuah perusahaan. Bukan hanya komputer yang butuh jaringan tapi juga WiFi, PABX / Telephone dan CCTV juga butuh jaringan pemilihan material dan vendor yang mengerjakan akan mempengaruhi kinerna sebuah jaringan. Data Piranti Utama merupakan salah satu vendor profesional dalam hal instalasi jaringan WiFi, PABX / Telephone dan CCTV. Selain melayani jasa penarikan kabel FO, UTP atau STP Data Piranti Utama juga menerima jasa instalasi WiFi, CCTV, PABX dan Router dan Switch.

Adapun harga untuk Jasa yang diberikan oleh Duta Piranti Utama adalah sebagai berikut:

Daftar Harga Jasa Instalasi

Data Piranti Utama tidak hanya melayani perusahaan di Bali tapi juga Jogjakarta, Semarang, Surabaya dan Nusa Tenggara. Adapun Jasa lainnya seperti tabel diatas antara lain.

  1. Penarikan Kabel FO, UTP, Stp
  2. Jasa Setting WiFi dengan berbagai access point seperti: Ruckus, Ubiquity, HP, Aruba, Engenius dll
  3. Instalasi WiFi, CCTV dan PABX seperti (Panasonic, Transtel, LG Nortel, Alcatel OXE/OXO, NEC dll)
  4. Jasa Maintenance Komputer untuk perusahaan dan juga maintenance PABX

Untuk informasi lebih lanjut silahkan contact:

Hotline: 085738355909

Email: dpu.baliadm@gmail.com Blog Profile: https://dpubali.blogspot.com/

Semoga bermanfaat!

Perjalanan Spiritual: Kanjeng Raden Ayu dari Keraton Solo


Perjalanan Spiritual kali ini dari Keraton Solo, Kanjeng Raden Ayu melakukan prosesi Upacara Sudi Wadani (upacara masuk ke Agama Hindu) di Pura Luhur Catur Kandapat Sari, Pangideran Dewata Nawa Sangha, desa Peguyangan Kaja, Denpasar, Bali, Senin 17 Juli 2017.

Prosesi ini dipuput Sari Galuh Wiku Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun dari dari Kedhatuwan Kawista Bali, Blatungan, Pupuan, Tabanan.

Image By: Tribun Bali

Proses Sudhi Wadani ini diawali dengan pembersihan pura dan diri dari Kanjeng Mahindrani, setelah itu barulah ketika Sri Bhagawan selesai menucapkan mantra, Kanjeng Mahindrani diminta untuk mengikuti ucapan Sri Bhagawan saat melontarkan bait kedua Tri Sandhya, mantra Om Narayana dan doa Gayatri Mantram.

Om Nàràyana evedam sarvam yad bhùtam yac ca bhavyam, niskalanko nirañjano nirvikalpo, niràkhyàtah suddo deva eko, Nàràyano na dvitìyo’sti kascit”.
Om Hyang Widhi engkaulah sumber segala kehidupan, dihadapanmu aku berjanji engkau adalah sumber daripada kehidupan. Engkau tiada yang kedua engkau adalah yang satu,” ujar Kanjeng Mahendrani mengikuti ucapan Sri Bhagawan.

Setelah prosesi itu barulah Kanjeng Mahendrani mengikuti proses pawintenan dan diikatkan karawista (ikat kepala dari alang-alang) sebagai prosesi masuk Hindu.

Raut wajah Kanjeng Mahendrani memang tampak tegang selama prosesi upacara berlangsung, namun selepas upacara raut wajah senang dan terharu terlihat dari senyuman di bibirnya.

Wanita kelahiran Roma, Italia tahun 1961 ini tampak begitu terharu dan tak bisa berkata-kata melihat banyaknya masyarakat Bali yang ingin melihat prosesi upacanya walaupun bukan berasal dari keluarganya langsung. Dirinya hanya bisa tesenyum lepas selepas prosesi Sudhi Wedani selesai dengan lancar dan tanpa adanya hujan yang menghalangi prosesi upacara tersebut.

Setelah prosesi ini, perempuan keturunan Keraton Surakarta ini berencana segera membangun asram dengan kultur perpaduan Jawa, Bali dan nusantara.

Terima masih: Tribun Bali