Setelah Air(tirtha) dibahas pada https://paduarsana.wordpress.com/2012/05/28/makna-sarana-persembahyangan-hindu1/, sarana sembahyang berikutnya adalah Api.
Secara kasat mata dupa adalah sejenis hio yang dibakar sehingga berasap dan berbau harum, Wangi dupa dengan nyala apinya adalah lambang Dewa Agni yang berfungsi:
- sebagai pendeta pemimpin upacara
- perantara yang menghubungkan antara pemuja dan yang dipuja(manusia dengan Tuhan)
- sebagai pembasmi segala kekotoran dan pengusir roh jahat.
- sebagai saksi upacara
Api mempunyai peranan yang penting dalam upacara-upacara agama Hindu. Setiap upacara didahului dengan menyalakan api, baik api dalam arti biasa, maupun api yang ada dalam sendiri. Api bukan hanya dipakai sebagai persembahan, tetapi karena sifat-sifat yang dimiliki menyebabkan api mempunyai fungsi: Panas api meresap kesegala arah baik air,tanah,udara tumbuh-tumbuhan ataupun mahkluk hidup lainnya. Demikian pula asapnya dapat terangkat sendiri ke angkasa memancarkan sinar yang putih berkilauan, menyebar kesegala penjuru. Sifat-sifat demikian menyebabkan api dipakai sebagai perantara antara bumi dan langit,manusia dengan Tuhan,sesama ciptaan Tuhan dan sebagai pembawa persembahan. Sinar cahayanya memancar ke segala penjuru menyebabkan api dipakai sebagai penerangan disetiap kegelapan. Nyalanya yang berkobar-kobar akan membakar apapun yang dilemparkan kepadanya sehingga dianggap sebagai pembasmi noda,malapetaka dan penderitaan. Api dengan sebutan sebagai Dewa Agni adalah Dewa atau sinar suci Tuhan yang selalu dekat, dapat dilihat dengan nyata oleh manusia menyebabkan api dianggap sebagai saksi dalam kehidupan. Api selalu dinyalakan dalam rumah tangga sehingga disebut Grhapati yang artinya pimpinan atau raja dalam rumah tangga.
Dalam Reg Weda dan Sama Weda api memiliki peranan:
- Api adalah pengantar upacara, penghubung manusia dengan Brahman. (Regweda X, 80 : 4)
- Api (Agni) adalah Dewa pengusir Raksasa dan membakar habis semua mala dan dijadikannya suci. (Regweda VII 15 : 10)
- Hanya Agni (api) pimpinan upacara Yajna yang sejati menurut weda. (Regweda VIII 15 : 2)
Ada 3 bentuk api yang digunakan dalam upacara agama Hindu:
- Dupa, adalah api dengan nyala serta asap yang kecil tetapi jelas. Tergolong dalam ini adalah asep ataupun sejenisnya. Biasanya dicampur dengan wangi-wangian sehingga memberikan aroma yang dapat menenangkan pikiran.
- Dipa, adalah api dengan nyala yang memancarkan sinar cahaya yang terang benderang. Misalnya api dari lilin,lampu dan sejenisnya. Saat ini listrik juga termasuk sebagai salah satu Dipa.
- Obor, adalah api dengan nyala yang besar berkobar-kobar termasuk jenis ini adalah obor dari perapak(daun kelapa tua),tombrog(obor dari bambu) dan sebagainnya.
Semoga bermanfaat, Silahkan share:
Like this:
Like Loading...
Related
Mohon tuntunan memantra untuk jro mangku pemulanya 🙏
LikeLike