Paduarsana

Berbagi Tentang Semua Hal

Alam Semesta Menurut Weda


Dalam Weda asal muasal alam semesta dikatikan langsung dengan Hyang Widhi yang diuraikan seperti dengan penjelasan sains modern. Davies menyatakan bahwa saat ini mayoritas ahli kosmologi dan astrologi menyatakan bahwa terjadinya penciptaan terjadi sekitar delapan belas milyar tahun yang lalu, akibat dari sebuah “dentuman dahsyat” (Big Bang). Agama dipandang menyajikan sebuah pengetahuan yang didapat dari orang suci melalui intuisinya.

Dalam ajaran kosmologi Hindu, alam semesta dibangun dari lima unsur, yakni: tanah (zat padat), air (zat cair), udara (zat gas), api (plasma), dan ether. Kelima unsur tersebut disebut Pancamahabhuta atau lima unsur materi. Alam semesta merupakan penggabungan dari kekuatan Purusa dan Prakerti(kecerdasan dari kekuatan tertinggi yang mengendalikan kekuatan material). Alam dipandang sebagai sosok suatu mahluk hidup yang sangat besar yang merupakan perwujudan dari kekuatan kosmis.

Utaekam neva drsyate tatah parisivajiyasi devata sa mama priya.

(Atharvaveda X.8.25)

Artinya: Yang Satu (yaitu sang Maha Prakerti) adalah bahkan lebih kecil dari pada anak kecil dan yang lain(yaitu jiwatman atau jiwa individu)tidak dapat dilihat. Tetapi dari yang lebih halus dan dewata yang meliput semua(Jiwa Agung) adalah satu-satunya objek(tujuan)dari cinta.

Dari sloka ini secara tidak langsung dinyatakan bahwa Hyang Widhi sebenarnya adalah sosok kekuatan kosmis dimana ciptaan merupakan bagian dari kekuatan kosmos itu sehingga dikatakan Tuhan meliputi semuanya. Pernyataan ini diperkuat oleh ayat.

Purnat purnam udacati purnam purnema sicyate

(Atharvaveda X.8.29)

Artinya: Alam semesta yang sempurna berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Sempurna. Alam semesta yang sempurna ini diberikan makanan(energi untuk tetap bertahan) oleh Tuhan yang Maha Esa Yang Maha Sempurna.

Dalam Kitab Purana dan Upanisad.

Menurut kepercayaan Hindu, alam semesta terbentuk secara bertahap dan berevolusi. Penciptaan alam semesta dalam kitab Upanisad diuraikan seperti laba-laba memintal benangnya tahap demi tahap, demikian pula Brahman menciptakan alam semesta tahap demi tahap. Brahman menciptakan alam semesta dengan tapa. Dengan tapa itu, Brahman memancarkan panas. Setelah menciptakan, Brahman menyatu ke dalam ciptaannya.

Menurut kitab Purana, pada awal proses penciptaan, terbentuklah Brahmanda. Pada awal proses penciptaan juga terbentuk Purusa dan Prakerti. Kedua kekuatan ini bertemu sehingga terciptalah alam semesta. Tahap ini terjadi berangsur-angsur, tidak sekaligus. Mula-mula yang muncul adalah Citta (alam pikiran), yang sudah mulai dipengaruhi oleh Triguna, yaitu Sattwam, Rajas dan Tamas. Tahap selanjutnya adalah terbentuknya Triantahkarana, yang terdiri dari Buddhi (naluri); Manah (akal pikiran); Ahamkara (rasa keakuan). Selanjutnya, munculah Pancabuddhindria dan Pancakarmendria, yang disebut pula Dasendria (sepuluh indria).

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: