Paduarsana

Berbagi Tentang Semua Hal

Category Archives: Uncategorized

Berpikir Dijalan Dharma (Positif Thinking)


Kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang mungkin kita pikirkan. Ada beragam sekali niat, alasan dan tujuan di balik suatu tindakan yang sering tidak dapat kita lihat, semata karena tertutup kabut kecenderungan pikiran kita sendiri. Sehingga janganlah terlalu mudah menghakimi orang lain hanya berdasarkan gerak-gerik luarnya saja.

Image by: FunMozar

Image by: FunMozar

Orang yang mengulurkan tangan untuk menolong, bisa jadi bukan karena dia berhutang atau punya motif tertentu, tapi karena dia memiliki empati pengertian pada kesulitan dan kesedihan orang lain, sehingga muncul belas kasih di dalam dirinya.

Orang yang terlebih dahulu minta maaf setelah bertengkar, bisa jadi bukan karena dia bersalah, tapi karena dia sangat menghargai orang lain.

Orang yang sering membayarkan atau mentraktir, bisa jadi bukan karena dia banyak uang atau pamer kekayaan, tapi karena dia lebih menghargai sebuah hubungan baik dibanding uang.

Orang yang sering mengontakmu, bisa jadi bukan karena dia tidak punya kesibukan ataupun ada maunya, tapi karena dia memiliki rasa kepedulian terhadap kamu.

Orang yang mengambil pekerjaan tanpa ada yang menyuruh, bisa jadi bukan karena dia bodoh atau berniat mencari muka, tapi karena dia memiliki rasa tanggung jawab.

Orang yang sering menyanjungmu setinggi langit, bisa jadi bukan karena dia menganggapmu pahlawan, atau orang suci, ataupun gombal mencari muka, tapi karena dia menerima serta memaafkan semua kelemahan dan keburukanmu.

Orang yang sering mengkritikmu, bisa jadi bukan karena dia membencimu, tapi karena dia ingin menyelamatkanmu ataupun ingin kamu mengeluarkan potensi terbaik dirimu.

Seringkali ketika kita menghakimi orang lain, hal itu justru mencerminkan bagaimana diri kita dan isi pikiran kita dibandingkan bagaimana orang lain tersebut. Kita menilai orang lain semata-mata berdasarkan bagaimana kecenderungan pikiran kita sendiri.
Di jalan dharma, belajarlah memandang orang lain dari sudut pandang positif dan lembut. Karena jika kita menghakimi orang lain, secara pasti akan membuat kejernihan dan kedamaian di dalam diri menghilang. Kita tidak saja sedang menanam bibit-bibit kekerasan di dalam diri kita sendiri, tapi juga sedang menanam bibit-bibit kekerasan pada orang lain.

Belajarlah memandang orang lain dari sudut pandang positif dan lembut. Karena disaat itu juga kebencian, kemarahan dan kesombongan lenyap dari pikiran kita. Kemudian memberikan ruang pada belas kasih dan kebajikan di dalam pikiran kita. Hal ini tidak saja memurnikan jiwa, tapi sekaligus juga akan mengirimkan pancaran energi kesejukan dan kedamaian kepada orang lain.

Sudah sering terbukti jika kita dapat memandang orang lain siapa saja, atau mahluk apa saja, dengan sudut pandang positif dan lembut, dalam jangka waktu tertentu sifat orang atau makhluk tersebut lama-kelamaan juga akan berubah menjadi positif dan lembut. Disebabkan karena pancaran energi kesejukan dan kedamaian yang terus kita kirimkan. Kita tidak saja akan menyelamatkan diri kita sendiri tapi juga menyelamatkan orang lain. Hal ini juga yang kemudian akan menghindarkan kita dari kemungkinan garis nasib yang panas dan sengsara.

Terima Kasih, Rumah Dharma.

Filosofi Hari Raya Saraswati


Saraswati sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata Saras yang berarti sesuatu yang mengalir, seperti air ataupun ucapan. Sedangkan kata Wati berarti memiliki. Jadi kata Saraswati berarti sesuatu yang terus mengalir, atau sebagai suatu ucapan yang terus mengalir. Bagaikan ilmu pengetahuan yang tiada habis-habisnya untuk di pelajari.

via Filosofi Hari Raya Saraswati.

Sejarah Pesta Kesenian Bali(PKB)


Pesta Kesenian Bali

Pesta Kesenian Bali

Bagi masyarakat Bali Pesta Kesenian Bali tentulah tidak asing lagi, tapi bagi masyarakat indonesia mungkin istilah Pesta Kesenian Bali atau PKB mungkin agak kurang familiar. Artikel dibawah akan memberikan gambaran apa itu Pesta Kesenian Bali, siapa pelopor dan apa saja yang ditampilkan diajang tahunan provinsi Bali tersebut.

Pesta Kesenian Bali atau PKB merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Provinsi Bali, yang dijadikan sebagai wadah aktivitas dan kreativitas para seniman dalam upaya ikut mendukung program pemerintah dalam hal penggalian, pelestarian dan pengembangan nilai – nilai seni budaya Bali yang adi luhung. Festival atau parade Gong Kebyar merupakan salah satu acara dalam agenda Pesta Kesenian Bali yang sangat bergengsi. Dalam festival acara tersebut, kita dapat melihat atau menyaksikan karya seni sebagai hasil kreativitas para seniman dan kepiawaian para pengrawit dalam memainkan gambelan Gong Kebyar.

Untuk menampung hasil karya cipta, seni dan aspirasi berkesenian baik kesenian hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi, atraksi kesenian serta apresiasi seni dan budaya masyarakat , maka Pemerintah Propinsi Bali, sejak tahun 1979, oleh Almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra menggagas dan memprakarsai suatu wadah pesta rakyat, yang sampai sekarang disebut ” Pesta Kesenian Bali ” (PKB), yang pertama kalinya di gelar.
Dasar Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali adalah Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 07 Tahun 1986 tentang “Pesta Kesenian Bali”. Pesta Kesenian Bali yang digelar pertama kali pada tahun 1979, berlangsung kurang lebih 2 bulan tepatnya dari tanggal 20 Juni 1979 sampai 23 Agustus 1979, dan setiap tahun telah memberikan kesempatan untuk menampilkan karya-karya seni terbaik, sebagai wahana pembinaan, pelestarian dan pengembangan seni budaya masyarakat. Pelestarian seni budaya dengan menampilkan kesenian-kesenian klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di masyarakat. Melalui Pesta Kesenian Bali, memotivasi masyarakat untuk menggali, menemukan dan menampilkan kepada masyarakat pada pesta rakyat ini. Penyelenggaraan PKB dari tahun ketahun telah memberikan nuansa tersendiri bagi keajegan seni budaya Bali dengan menampilkan thema yang selalu berbeda-beda. Kiranya cara berkesenian masyarakat Bali yang dipersembahkan kedalam wadah Pesta Kesenian Bali, setiap tahunnya juga berbeda-beda.

Pesta Kesenian Bali membuat masyarakat Bali untuk selalu beraktivitas dan berkreativitas untuk memenuhi kehidupan kita. Dengan demikian aktivitas dan kreativitas berkesenian untuk menghasilkan karya cipta dan seni masyarakat Bali tidak akan pernah berhenti, untuk menggali dan mengembangkan gagasan-gagasan baru, baik itu gagasan barn berkesenian maupun dalam kegiatan sehari hari, dalam rangka menyambung kelangsungan kehidupannya. Penggalian dan pengembangan gagasan baru berkesenian, dipakai untuk mengimbangi adanya distribusi budaya asing sebagai akibat globalisasi menyeluruh, karena dengan adanya gagasan barn akan dapat menuntun prilaku masyarakat dalam konteks berfikir, berkata dan berbuat yang diinplementasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya cipta seni budaya.
Dalam sejarah perjalanan pesta seni rakyat yang akbar ini pada umumnya selalu dibuka oleh pejabat tinggi negara. Hanya pada PKB yang pertama kali tahun 1979 dibuka oleh Almarhum Prof DR. Ida Bagus Mantra yang saat itu menjabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali sekaligus sebagai penggagas PKB. Selebihnya pembukaan PKB dilaksanakan oleh Menteri, Wakil Presiden, Presiden dan Ibu Negara.

Seperti Tahun ini Pesta Kesenian Bali XXXV dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara, pembukaan Pesta Kesenian Bali 2013 tidak hanya diikuti oleh seniman lokal tetapi juga diikuti oleh berbagai seniman dari berbagai pulau seperti Lampung dan Papua. Negara lain pun turut ambil bagian dalam parade pembukaan PKB yang diadakan di depan Monumen Bajra Sandhi Renon Denpasar seperti Jepang dan Amerika.