Paduarsana

Berbagi Tentang Semua Hal

Tag Archives: sifat buruk manusia

Bagaimana Menjaga Sifat Dewata di Dalam Diri


Manusia memiliki sifat yang sangat kuat dalam dirinya yaitu; kebiasaan. Semestinya sifat seperti itu sangat perlu dipertahankan dan dikembangkan kearah yang positif. Artinya kebiasaan itu dapat menciptakan kebahagiaan diatas bumi ini, dengan cara mengikuti petunjuk Ida Sang Hyang Widhi yang telah tertuang dalam ajaran Agama Hindu. lalu bagaimana mengembangkan kebiasaan yang positif? Sebenarnya kita tidak perlu terlalu jauh berfikir, cukup dengan cara yang sederhana yaitu; sembahyang dan meditasi.
          Semakin sering kita mendekatkan diri kepada Tuhan melalui sembahyang dan meditasi maka kita telah membuka diri kita untuk dialiri dengan sifat – sifat Dewata yang secara otomatis juga akan menjauhkan sifat – sifat Bhutakala dari diri kita. Hal ini pedanda dapatkan dari sebuah rumusan yang sederhana, yaitu ketika pedanda melihat seorang anak kecil yang memainkan dua buah balon gas yang terhubung tali satu sama lain. ketika si anak kecil tersebut menarik balon berwarna putih, maka secara otomatis balon yang berwarna hitam menjadi menjauh, begitu pula sebaliknya. Hal ini pedanda hubungkan dengan sifat yang ada pada diri manusia, yaitu sifat Dewata dan Bhutakala. Bila manusia menarik sifat Dewata maka sifat Bhutakana menjauh, demikian pula jika manusia menarik sifat Bhutakana maka sifat dewata akan semakin menjauh. Dengan bersembahyang secara rutin, itu berarti kita telah menarik sifat Dewata ke dalam diri kita yang akan menjauhkan sifat Bhutakala. Jika diikuti dengan perilaku sehari – hari yang penuh kesabaran, kasih sayang dan pemaaf, maka sifat dewata akan terjaga dan semakin tumbuh subur dalam diri kita.
Mungkin ada yang bertanya, apa perbedaan antara sembahyang dan meditasi? Secara garis besar pedanda dapat memberikan pemahaman sebagai berikut; jika kita bersembahyang maka kita memusatkan pikiran menuju Sang Hyang Widhi, sedangkan jika kita bermeditasi maka itu artinya kita telah membuka hati kita untuk didatangi Sang Hyang Widhi dan menstanakan beliau di sana. lalu manakan yang lebih baik? Keduanya harus dilakukan dengan secara seimbang, ibarat melihat dua sisi mata uang yang jika hanya dilihat satu sisi nilainya tidak akan bebeda atau menjadi dua kali lipat jika kita melihat kedua sisnya, namun dengan melihat kedua sisi maka kita mengetahui bentuk uang yang seutuhnya. Dengan melakukan keduanya secara seimbang maka kita akan dapat menikmati kebahagiaan didalam hidup sebagai benteng terjaganya sifat Kedewataan dalam diri kita
Sesungguhnya dalam diri manusia unsur Ketuhanan telah bersemayam yang dalam sloka disebutkan dengan “Aham Brahma Asmi” yang semestinya hal tersebut tercermin dalam perilaku kita sehari – hari. Inilah yang semestinya kita sadari dan ditumbuh kembangkan melalui sembahyang dan meditasi serta ditunjang dengan penerapan sifat kesabaran, cinta kasih dan pemaaf. Yang tidak kalah pentingnya juga adalah memilih makanan, karena makanan adalah sumber energi yang akan mempengaruhi jiwa. Makan dan minumlan makanan yang sukla atau tidak cemer, yang mulai proses pembuatanya, alat – alat yang digunakan untuk memasak dan juga menghidangkan, dan juga kondisi lingkungan tempat makanan itu dibuat. Agama hindu sangat menekankan akan pentingnya kesucian dan menghindari hal – hal yang cemer atau leteh, karena menjaga sifat Dewata dalam diri harus dilakukan secara sekala dan niskala.
Artikel: idepedandagunung.com, Judul Asli: Berlatih Untuk Menjaga Sifat Dewata Dalam Diri

Dasa Mala: Sepuluh Sifat Buruk Menurut Hindu


Dasa Mala. Dasa artinya sepuluh; mala artinya keburukan. Jadi dasa mala adalah sepuluh keburukan.

Image by: anonymous

Menurut Upanisad, dasa mala adalah sepuluh sifat-sifat manusia yang buruk dan yang patut dihindari dalam upaya menumbuhkembangkan kesucian dan keluhuran budi, yaitu:

  1. Tandri: malas
  2. Kleda: suka menunda-nunda
  3. Teja: pikiran gelap
  4. Kulina: sombong, suka menghina/ menyakiti hati orang
  5. Kuhaka: keras kepala
  6. Metraya: sombong dan berbohong/ melebih-lebihkan
  7. Megata: kejam
  8. Ragastri: suka berzina
  9. Bhaksa Bhuwana: suka membuat orang lain melarat
  10. Kimburu: senang menipu

Selanjutnya masih ada kelompok-kelompok sifat negatif lainnya misalnya Sad Ripu, Sapta Timira, Tri Mala, Sad Atatayi, dll.

Sad Ripu adalah enam musuh yang ada dalam diri setiap manusia perlu diwaspadai dan dikendalikan:

  1. Kama: nafsu
  2. Lobha: rakus
  3. Kroda: marah
  4. Mada: tidak sadar
  5. Moha: sombong/ angkuh
  6. Matsarya: cemburu, dengki, irihati

Sapta Timira

  1. Surupa: sombong karena cantik/ ganteng
  2. Dana: sombong karena kaya
  3. Guna: sombong karena pandai
  4. Kulina: sombong, suka menghina/ menyakiti hati orang
  5. Yowana: sombong karena keremajaan
  6. Kasuran: sombong karena menang
  7. Sura: mabuk/ tidak sadarkan diri karena makanan/ minuman yang berlebihan

Tri Mala

  1. Kasmala: perbuatan hina/ kotor
  2. Mada: lihat di atas
  3. Moha: lihat di atas

Sad Atatayi, yaitu enam perbuatan kejam:

  1. Agnida: membakar milik orang lain
  2. Wisada: meracuni orang
  3. Atharwa: praktek ilmu hitam
  4. Sastragna: mengamuk/ merampok
  5. Drati Karana: memperkosa atau merendahkan derajat orang lain
  6. Raja Pisuna: memfitnah

dari: stitidarma.org